🥈 Saluran Pembuangan Gas Pada Motor
Exhaustmanifold biasanya dipasang ke engine dan mengambil gas buang dari engine dan mengerucut menjadi satu saluran tunggal saja. Manifold dapat bervariasi dalam bahan dan bentuk. Manifold besi cor berharga murah, mudah dibuat, dan ringkas. Manifold yang lebih besar terbuat dari bahan yang lebih ringan memungkinkan gas buang mengalir lebih
sepertipada saat pembuangan. Polutan sekunder seperti ozon (O3) dan peroksiasetil nitrat (PAN) adalah polutan yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi fotokimia, hidrolisis atau oksidasi. 2.4.1 Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida selalu terdapat didalam gas buang pada saat proses penguraian dan hanya ada pada knalpot kendaraan.
Padalangkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Katup masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang dalam keadaan terbuka. Gas sisa hasil pembakaran terdorong keluar menuju saluran pembuangan. Dengan terbuangnya gas sisa pembakaran, berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu kali proses kerja (siklus) telah selesai.
Padamotor 2 tak, terdapat saluran pemasukan, pembuangan, dan pembilasan bahan baker yang diatur oleh piston dalam blok silinder. Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam, lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Saluranbuang Saluran buang dipasang untuk menyalurkan gas bekas sisa pembakaran di dalam silinder menuju ke peredam suara. 3. Peredam Suara (Muffer) Perdam suara bertugas menyalurkan gas bekas keluar ke atmosfir serta meredam suara mesin. Peredam suara (Muffer) biasanya terbagi dua jenis, yaitu: a. Jenis Lurus (Straight Though)
A Membuka dan menutup saluran pemasukan bahan bakar B. Menutup dan menutup saluran pembuangan gas bekas C. Memasukkan bahan bakar ke ruang bakar D. Mengeluarkan gas bekas ke saluran pembuangan E. Membuka dan menutup saluran pembilasan 2. Dibawah ini adalah komponen mekanisme katup kecuali. A. Cam Shaft B. Valve lifter C. Pushrod
Mekanismekatup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang.
Pembuangangas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan. Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Pembuangangas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan. Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Jenis-jenis starting equipment yang
Saluranpembuangan dengan perlengkapannya bertugas menyalurkan gas buang ke udara luar. E. Saluran Gas Buang Sistem pengeluaran pada mesin diesel secara umum memiliki kesamaan pada mesin bensin yaitu terdiri dari pipa gas buang dan peredam suara. Dalam hal ini gas sisa pembakaran ditekan keluar dari silinder dengan gerakan torak keatas. Kalau
Jikabahan bakar yang tersedia pada karburator sudah cukup makadiaphragma tidak tertekan keatas oleh pegas,itu berarti kondisi diaphragma diam tidak melakukan pemompaan.Kendala yang sering terjadi yaitu saluran-saluran pada pompa kadang tersumbat oleh kotoran-kotoran yang tidak tersaring,ini menyebabkan bensin sulit terangkat menujukarburator menjadikan mesin susah hidup.Perawatan yang bisa dilakukan pada pompa bensin, hanyalah sering-seringmembersihkan.
Katupgas buang adalah salah satu jenis katup yang terdapat pada motor diesel baik itu empat langkah maupun dua langkah yang kemudian gas buang pada saluran exhaust manifold ada juga yang dimanfaatkan sebagai economizer tetapi ada Menurut Karyanto (2002) pada bagian-bagian katup gas buang pada mesin diesel generator dapat diuraikan
f2i5I7W. Modul Pembelajaran Sistem Gas Buang Sepeda Motor BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Pembelajaran Perkembangan otomotif sebagai alat transportasi, baik di darat maupun di laut, sangat memudahkan manusia dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Selain mempercepat dan mempermudah aktivitas, di sisi lain penggunaan kendaraan bermotor juga menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan, terutama gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan sempurna. Modul pembelajaran Sistem Gas Buang Sepeda Motor berisi materi dan informasi tentang pengertian gas buang, Mengidentifikasi emisi kendaraan bermotor dan efeknya terhadap lingkungan, Menjelaskan hubungan antara kegagalan sistem kontrol emisi dan gejalanya, Menyebutkan tipe-tipe sistem dan komponen emisi, Menjelaskan prinsip kerja sistem kontrol emisi, perakitan pendahuluan, dan komponen-komponennya sesuai dengan penggunaannya, Melaksanakan pendiagnosaan gangguan sistem gas buang. Materi diuraikan secara praktis agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan. Modul ini disusun dalam satu kegiatan pembelajaran yang berisi tujuan, materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dengan menjawab pertanyaan pada soal evaluasi, guru menilai berdasarkan lembar jawaban test siswa. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi siswa. B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Tujuan Umum Setelah mempelajari bahan ajar ini, siswa dapat memahami arti dari system gas buang pada sepeda motor dan efeknya terhadap lingkungan, serta dapat menjelaskan tipe-tipe dan komponen emisi gas buang. 2. Tujuan Khusus Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat 1. Pengertian system emisi gas buang 2. Mengidentifikasi emisi kendaraan bermotor dan efeknya terhadap lingkungan 3. Menjelaskan prinsip kerja, tipe-tipe dan komponen emisi gas buang C. Petunjuk Penggunaan Modul a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut. b. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah dibahas. c. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut. D. Alokasi Waktu PERTEMUAN WAKTU Pertemuan I 3 x 35menit Pertemuan II 3 x 35menit Pertemuan III 3 x 35menit Pertemuan IV 3 x 35menit Pertemuan V 3 x 35menit Pertemuan VI 3 x 35menit Pertemuan VII 3 x 35menit Pertemuan VIII 3 x 35menit Pertemuan IX 3 x 35menit Pertemuan X 3 x 35menit Pertemuan XI 3 x 35menit Pertemuan XII 3 x 35menit BAB II SISTEM GAS BUANG SEPEDA MOTOR A. URAIAN UMUM DAN PENGERTIAN Gas buang adalah sisa hasil pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran di dalam mesin kendaraan bermotor. Fungsi system gas buang adalah v Untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran ke atmosfer; v Meningkatkan tenaga mesin; v Menurunkan panas; v Meredam suara mesin. Sistem gas buang ini terdiri dari Katup buang, Saluran buang, dan Peredam suara Muffer. 1. Katup Buang k katup buang bertugas menahan gas yang sedang terbakar dalam ruang selinder sehingga terbakar seluruhnya dan pada waktu yang ditentukan katup buang membuka dan menyalurkan gas sisa pembakaran keluar melalui saluran buang. 2. Saluran buang Saluran buang dipasang untuk menyalurkan gas bekas sisa pembakaran di dalam silinder menuju ke peredam suara. 3. Peredam Suara Muffer Perdam suara bertugas menyalurkan gas bekas keluar ke atmosfir serta meredam suara mesin. Peredam suara Muffer biasanya terbagi dua jenis, yaitu a. Jenis Lurus Straight Though Jenis ini terdiri dari sebuah pipa lurus yang dilingkupi pipa berdiameter lebih besar. b. Jenis berbelok Reverse Flow Jenis ini terdiri dari potongan-potongan pipa yang pendek dan sekat-sekat penahan baffles guna menekan gas buang maju dan mundur sebelum keluar. Peredam seperti ini menciptakan suatu ruang pemuaian yang dapat mengurangi suara gas buang dan menahan semburan api. Gambar Muffer jenis berbelok Proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar menghasilkan gas buang yang secara teoritis mengandung unsur CO, NO2, HC, C, H2, CO2, H2O dan N2, dimana banyak yang bersifat mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara. Bengkel adalah tempat yang memungkinkan pencemaran akibat gas buang dari kendaraan lebih tinggi dari area lain seperti jalanan , hal ini dikarenakan sumber pencemaran yang bergerak terkondisi menjadi sumber pencemar tidak bergerak, sementara banyak sekali bengkel tidak melengkapi sistem yang memadai mengatasi hal tersebut. Konsentrasi emisi akan cepat bergerak naik bila terakumulasi pada tempat yang tertutup dan tidak memiliki sistem ventilasi atau sistem pembuangan yang memungkinkan pertukaran udara di dalam ruang dengan udara segar dari luar ruangan. Hal ini sangat berbahaya terhadap pekerja dalam ruangan tersebut khususnya bengkel kendaraan bermotor, pool, terminal, garasi dan sejenisnya. Emisi gas buang kendaraan bermotor dari segala model mesin pembakaran di dalam Internal combustion engine, dengan penyempurnaan konstruksi dan teknologi yang diterapkan, tetap menghasilkan emisi gas buang, hal ini terjadi karena perubahan wujud bahan bakar dan udara pada saat terjadi proses pembakaran. B. TEKNOLOGI BAHAN BAKAR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR Dilihat dari fungsi kendaraan bermotor, yang dituntut selalu mampu bergerak mobile ke seluruh penjuru jalan yang dikehendaki, maka kendaraan bermotor tersebut mememrlukan jenis bahan bakar yang bukan saja memenuhi syarat kesempurnaan pembakaran, melainkan juga harus mudah dibawa, relatif ringan, mudah malakukan pengisian kembali, masih banyak lagi. Bahan bakar yang memenuhi kriteria tersebut adalah bahan bakar minyak. Namun dewasa ini, bahna bakar fosil ini mengalami berbagai kendala, antara lain keterbatasan sumber yang tersedia, tidak dapat diperbaharui, menimbulkan pencemaran udara yang dapat mengganggu kehidupan manusia serta keseimbangan lingkungan dan lain sebagainya. Salah satu zat pencemar yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak pada waktu itu adalah munculnya timah hitam yang sengaja dicampurkan pada bahan bakar minyak itu. Dengan kenyataan tersebut maka pakar otomotif bekerjasama dengan pakara pakar energi menciptakan bahan bakar minyak yang memenuhi persyaratan motor bakar tanpa mengandung timah hitam. 1. Jenis Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Di Indonesia jenis bahan bakar yang secara komersial telah diperkenalkan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori yakni a. Bensin gasoline b. Solar c. Gas Dilihat dari kadar zat pencemar udara yang dihasilakna dari hasil pembakaran bahan bakar tersebut, masing-masing memiliki keunggulan maupun kelemahan sesuai dengan karekteristik serta sistem pembakaran. a. Bahan Bakar Bensin Gasolin Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar hasil tambang yang telah diproses pada kilang minyak. Beberapa sifat utama bensin adalah - Mempunyai bakar yang tinggi; - Mempunyai kesanggupan menguap pada suhu rendah; - Campuran antara oksigen dan bahan bakar dapat terbakar dengan segera; b. Bahan Bakar Diesel Solar Prinsip pembakaran pada motor diesel adalah karena terbakar dengan sendirinya antara campuran solar yang dinjeksikan dikabutkan dengan udara yang dimasukkan ke ruang bakar hampir secara adiabatik. Zat pencemar karbon monoksida yang dihasilkan oleh motor disel melalui gas buangannya sangat kecill, karena biasanya mesin disel bekerja dengan kelebihan udara. Tetapi disisi lain, akan terbentuk nitrogen oksida. Kualitas penyalaan bahan bakar disel dapat diperhatikan dengan penambahan sejumlah kecil zat kimia tertentu, misalnya nitrat organik, dan peroksida contoh amilnitrat, asetoperoksida. Asap yang dipancarkan oleh motor disel adalah partikulat dalam gas buangan yang berisi PAHs dan jelaga. Gas buangan yang berasap hitam merupakan / menandakan kegagalan pembakaran atau adanya pembentukan karbon diruang bakar atau kerusakan lainnya. Pembentukan jelaga pada pengoperasian mesin disel pada beban penuh dapat dikurangi dengan mengurangi beban mesin. Pada beban rendah, motor disel bekerja dengan campuran miskin, sehingga kemungkinan timbulnya jelaga dapat diperkecil. Oleh karena daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh motor disel dilihat dari kehitaman warna asap gas buangannya. Jelaga berwarna hitam yang dipancarkan melalui gas buangan motor disel harus dihindari, karena bukan saja mengganggu lalu lintas, tetapi juga mengandung karsinogen yang dapat menyebabkan penyakit kanker pada manusia. c. Bahan Bakar Gas BBG / Compressed Natural Gas CNG Hampir semua emzim kendaraan bermotor dapat diubah bahan bakarnya dengan bahan bakar gas BBG yang menghasilkan polusi lebih rendah. Penggunaan bahan bakar gas BBG pada kendaraan bermotor dapat mengurangi kadar karbon monoksida CO sebanyak 90% dan kadar hidrokarbon HC 40%. Hal ini terjadi karena penggunaan BBG sangat memungkinkan terjadinya campuran udara-bahan bakar lebih merata, sehingga pembakaran dapat terjadi secara sempurna. 2. Dasar-dasar Pembakaran Motor Bensin Motor bensin adalah sebuah pesawat yang memanfaatkan tenaga panas diubah menjadi tenaga mekanis. Tenaga panas tersebut diperoleh dari hasil pembakaran yang terjadi pada motor itu sendiri. Proses pembakaran pada motor bensin terjadi diatas torak di dalam silinder, oleh karena itu proses suplay, proses pembakaran dan proses setelah pembakaran merupakan suatu rentetan peristiwa yang cermat dan tepat sehingga pembakaran pada ruang tertutup tersebut dapat terjadi dengan tepat. Pemberian bahan bakar pada motor harus memenuhi syarat umum sebagai berikut - Jumlah campuran harus tepat dengan kebutuhan; - Perbandingan bahan bakar dan udara harus sesuai; - Kwalitas pencampuran homogenitas yang tepat; Ada beberapa peristiwa/ masalah yang dapat mempengaruhi pembakaran apabila ketiga factor tersebut diabaikan, yaitu a. Banjir Istilah ini adalah suatu peristiwa dimana jumlah campuran yang masuk ke ruang bakar melebihi dan pembakaran tidak terjadi dengan normal, akibatnya - Boros bahan bakar; - Tenaga motor tidak maksimal; b. Campuran Kaya ataupun Kurus - Campuran kaya Istilah ini adalah suatu peristiwa dimana bahan bakar bensin lebih banyak dari udara. - Campuran Kurus Istilah ini adalah suatu peristiwa dimana udara lebih banyak dari bensin. c. Campuran Ideal Istilah ini adalah perbandingan antara udara dan bensin sesuai dengan kondisi kerja mesin; Perbandingan campuran bensin dan udara pada umumnya dinyatakan berdasarkan perbandingan berat bensin dengan berat udara, apabila terjadi penyimpangan perbandingan campuran, misalnya campuran kaya atau campuran kurus, diperlukan penyetelan yang tepat pada komponen karburator. C. TEKNOLOGI PENCEMARAN UDARA/ POLUSI UDARA Polusi udara adalah masuknya bahan-bahan pencemar ke dalam udara sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi udara. Bahan pencemar berasal dari emisi kendaraan bermotor, cerobong asap pabrik, generator pembangkit listrik, kilang minyak. 70% bahan pencemar udara dibeberapa kota besar berasal dari emisi kendaraan bermotor Gambar Sumber Pencemar Udara Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok. 1. CO2 Karbon Dioksida Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yangmenggunakan bahan bakar fosil batubara, minyak bumi, juga dari mobil, kapal,pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidaksegera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruhdunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapatmengakibatkan efek rumah kaca. 2. CO Karbon Monoksida Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO karbon monoksida yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian. 3. CFC Chloro Fluoro Carbon Pencemaran dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon disingkat CFC. Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa busa kursi, untuk AC freon, pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut hair spray. Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon O3. Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidak ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi. 4. SO, SO2 Gas belerang oksida SO, SO2 di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil minyak, batubara. Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan – bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan jembatan. 5. Asap Rokok Asap Rokok Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain 1. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu. 2. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat. 3. Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam. 4. Adanya peristiwa efek rumah kaca green house effect yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi. 5. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen. D. KOMPOSISI DAN PERILAKU GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi dan faktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi menjadi rumit. Jenis bahan bakar pencemar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar sebenarnya sama saja, hanya berbeda proporsinya karena perbedaan cara operasi mesin. Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar, yang umumnya tidak terlihat pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin. Walaupun gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya seperti nitrogen, karbon dioksida dan upa air, tetapi didalamnya terkandung juga senyawa lain dengan jumlah yang cukup besar yang dapat membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Bahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida CO, senyawa hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen NOx dan sulfur SOx, dan partikulat debu termasuk timbel Pb. E. EMISI GAS BUANG KENDARAAN MOTOR BENSIN Emisi zat pencemar udara yang berasal dari kendaraan bermotor bersumber dari 1. Blow by gas merupakan gas yang lolos kedalam ruang engkol melalui celah antara ring piston dan silinder ketika terjadi langkah kompresi. - Berupa gas Hydrocarbon HC - Bila dibiarkan didalam engkol bisa merusak kualitas oli - Dimasukkan lagi kedalam ruang bakar melalui PCV valve 2. Evaporated fuel merupakan penguapan bensin dari dalam tangki maupun ruang pelampung dalam karburator - Berupa gas Hydrocarbon HC - Bisa dimasukkan kedalam saluran intake untuk dibakar didalam mesin melalui EVAP system 3. Emisi gas buang merupakan gas hasil pembakaran di dalam mesin dan dikeluarkan melalui saluran pembuangan knalpot - Gas buang CO2, H2O, O2, HC, CO, NOx, Pb, SOx dll - Emisi HC Hydro Carbon, CO Carbon Monoxide, NOx Nitrogen Oxide, SOx Sulfur-oxide, Pb dan lain-lain Zat pencemar udara utama yang terkandung dalam gas buangan kendaraan bermotor pada umumnya terdiri dari - Karbon Monoksida CO - Karbon Dioksida CO2 - Hidrokarbon HC - Nitrogen Oksida NOx - Partikulat Sedang zat pencemar udara lainnya, seperti sulfur oksida SOx dan senyawa timah hitam Pb biasanya berasal dari bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan bermotor tersebut. a. Karbon Monoksida CO Pembentukan karbon monoksida di ruang bakar disebabkan oleh proses pembakaran yang tidak sempurna. Oleh karena itu besar atau kecilnya jumlah karbon monoksida yang dihasilkan oleh setiap kendaraan tersebut sangat tergantung pada tingkat kesempurnaan proses pembakaran. Sebagai salah satu contoh, dapat dijelaskan proses terjadinya pembakaran bahan bakar bensin C8H18 pada ruang enjin otto. Proses permbakaran dapat terjadi sempurna jika kebutuhan oksigen / udara untuk membakar bahan bakar bensin tersebut dijaga pada rasio yang memadai. Oleh karena itu agar proses pembakaran tersebut terjadi secara sempurna, harus memenuhi reaksi kimia tersebut 2C8H18 + 25O2 16CO2 + 18H2O Artinya Untuk membakar secara sempurna 2 molekul C8H18 diperlukan 25 molekul O2. Dengan perkataan lain, untuk membakar sempurna 228 gr C8H18 diperlukan oksigen seberat 800 gr atau 1 gr C8H18 memerlukan 3,5 gr oksigen. b. Karbon dioksida CO2 Karbon dioksida CO2 merupakan hasil pembakaran antara bahan bakar dengan udara di ruang bakar. Karbon dioksida selalu terbentuk disepanjang proses pembakaran berlangsung. c. Hidrokarbon HC Hidrokarbon HC terbentuk karena adanya bahan bakar yang tidak terbakar pada saat proses pembakaran. d. Nitrogen Oksida NOx Nitrogen oksida NOx dihasilkan senyawa nitrogen dan oksida yang terkandung di udara dari capuran udara-bahan bakar. Kedua unsur tersebut bersenyawa jika temperatur didalam ruang bakar diatas 95% dari Nox yang terdapat pada gas buangan berupa nitric oxide NO yang terbentuk di dalam ruang bakar, dengan reaksi kimia beriku N2 + O2 → 2NO Nitric oxide ini selanjutnya bereaksi dengan oksigen diudara membentuk nitrogen dioksida NO2. Dalam kondisi normal, nitrogen N2 akan stabil berada diudara atmosfer sebesar hampir 80%, namun dalam keadaan temperatur tinggi diatas sekitar °C dan pada konsentrasi oksigen yang tinggi, maka nitrogen bereaksi dengan oksigen membentuk NO. Pada kondisi ini maka konsentrasi NOx justru akan semakin besar pada proses pembakaran yang sempurna. e. Sulfur Oksida SOx dan Senyawa Timah Hitam Besarnya zat pencemar sulfur oksida SOx dan senyawa timah hitam sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bakar yang mengandung sulfur potensial sebagai sumber penyebab terjadinya sulfur oksida SOx. F. EMISI GAS BUANG KENDARAAN MOTOR DIESEL 1. Suspended Particulates PM10 adalah partikel kecil dari bahan padat dan cair yang ada dalam emisi pembakaran bahan bakar. - Jumlah partikulat yang sangat significan tinggi didapatkan pada emisi pembakaran diesel. - Kerusakan fisik korosi pada bangunan - Partikel kecil bisa masuk kedalam paru-paru dan menyebabkan infeksi saluran pernafasan, partikel beracun bisa masuk kedalam sistem peredaran darah. Berdasarkan ukurannya, partikel dikelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut - 0,01- - 10 mm disebut partikel smog/kabut/asap; - 10- - 50 mm disebut dust/debu; - 50- - 100 mm disebut ash/abu. 2. RESIDU KARBON Partikulat pada gas buang mesin diesel berasal dari partikel susunan bahan bakar yang masih berisikan kotoran kasar abu, debu. Hal itu dikarenakan pemrosesan bahan bakarnya kurang baik. - Biasanya solar tidak berwarna atau bening, namun yang ada di sini pasti berwarna agak gelap. Ini menandakan adanya kotoran dalam bahan bakar. - Dengan demikian, pada saat terjadi pembakaran, kotoran tersebut terurai dari susunan partikel yang lain dan tidak terbakar. 3. PELUMAS TIDAK TERBAKAR, sebesar 40% berasal dari minyak pelumas dalam silinder yang tidak terbakar selama proses pembakaran. 4. SULFAT berasal dari minyak fosil berbentuk sulfur organik dan nonorganik, menghasilkan sulfur dioksida SO2 dan sulfur trioksida SO3 dengan perbandingan 301. G. NILAI EMISI IDEAL UNTUK MOTOR BENSIN Keterangan H. PENGARUH EMISI GAS BUANG TERHADAP KEHIDUPAAN MANUSIA 1. Karbon Monoksida CO Gas karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau, serta molekulnya stabil diatmosfer selama 2-4 bulan. Bernapas dengan menghirup udara yang tercemar oleh gas CO sangat membahayakan kesehatan manusia. Didalam proses metabolisme darah didalam tubuh, haemoglobin-karbon monoksida yang mempunyai afinitas 240 kali lebih cepat bila dibandingkan dengan afinitas pembentukan oksigenhaemoglobin. Gejala pertama terjadinya keracunan gas CO ditandai oleh sesaik napas karena kekurangan oksigen. Penderitan yang mendapat gas CO ini segara akan tampak pucat dan apabila tidak segera ditolong dapat segera pingsan dan kematian. Haemoglobin Hb dalam darah akan segera melepaskan CO apabila si penderita mendapatkan udara segar kembali. Walaupun keracunan gas CO tersebut dapat diatasi, namun keterlambatan penanganan masalah ini dapat berakibat fatal karena otak dan jantung manusia merupakan organ tubuh sangat vital yang paling peka terhadap kekurangan oksigen dalam darah. 2. Karbon Dioksida CO2 Tidak bersifat racun, dialam mengalami daur ulang melalui proses fotosintesis. Gas ini di atmosfer dapat menyebabkan timbulnya efek rumah kaca dan ikatan molekul gas ini mampu menyerap radiasi panas cukup banyak sehingga pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan udara terasa lebih panas. 3. Hidrokarbon HC Gas hidrokarbon terdiri atas beberapa macam, mulai dari rantai karbon panjang sampai dengan rantai karbon pendek. Secara umum hidrokarbon di udara merupakan salah satu unsur pembentuk smog smoke and fog. Insiden smog yang terkenal terjadi di kota London pada tahun 1952 yang berlangsung selama 4-5 hari dan mengakibatkan kematian sampai selitar orang, sebagian besar karbon adalah orang usia lanjut dan penderita penyakit pernapasan. 4. Sulfur Oksida SOx Efek gas ini terhadap kesehatan menusia adalah karena sifat iritatifnya. Lebih dari 95% gas SOx dengan kadar tinggi yang terhirup akan diserap oleh saluran pernapasan, gas ini dapat membentuk penderita bronchitis dan lain-lain, penderita penyakit saluran pernapasan menjadi lebih parah keadaannya. Karena itu maka WHO menyatakan bahwa gas SOx sebagai salah satu pencemar udara yang paling berbahaya. Gas SOx dapat membentuk asam sulfat aerosol diudara dan dengan amonia di udara dapat membentuk partikel ammonium sulfat. Partikel senyawa ini jika masuk paru-paru dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang relatif lebih parah pada si penderita dibandingkan dengan efek SOx secara sendiri efek sinergis. 5. Nitrogen Oksida NOx Pengaruh nitrogen oksida terhadap lingkungan yang utama adalah sebagai salah satu unsur pembentuk smog. Pengaruh langsung gas NOx terhadap kesehatan tidak diketahui dengan jelas, akan tetapi nitrogen monoksida dalam kadar yang cukup tinggi jika terhirup ke dalam paru-paru akan bereaksi denagn haemoglobin darah dan efeknya sama dengan gas CO. Nitrogen dioksida dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. 6. Timah Hitam Timah hitam di udara yang berasal dari kendaraan bermotor dapat berupa partikular maupun gas, misalnya sebagai oksida, halida. Timah hitam dapat masuk ke dalam sistem tubuh manusia melalui saluran pernapasan dan / atau pencernaan. Timah hitam sebagai senyawa halida lebih besar kemugkinannya masuk ke dalam sistem tubuh dibanding dengan sebagai oksida, karena sebagai senyawa halida lebih mudah terhirup dan larut dalam air. Timah hitam merupakan salah satu jenis logam berat yang dalam jumlah relatif kecil dapat mengganggu kesehatan manusia secara serius, baik berupa keracunan akut maupun akibat akumulatif. Timah hitam yang terserap dan masuk kedalam aliran darah akan diangkut dan tersimpan pada jaringan lunak dan jaringan yang mengandung kalsium. Timah hitam tersebut dapat merusak sel karena bereaksi dengan protein denaturasi. Gejala awal keracunan timah hitam meliputi antara lain gejala-gejala sifat mudah marah, kelesuan, hilang nafsu makan, depresi, sembelit, muntah, kejang perut, gerakan otot tidak terkoordinasi atau melemahnya otot kerja. 7. Partikulat Yang dimaksud denagn partikulat adalah partikel padat atau cair yang sangat halus ukurannya dan berada di udara, termasuk diantaranya asap. Umumnya ukuran partikel tersebut sekitar 5 mikron, yakni ukuran yang dapat masuk ke paru-paru. I. DAMPAK EMISI GAS BUANG TERHADAP KESEHATAN MANUSIA Senyawa-senyawa di dalam gas buang terbentuk selama energi diproduksi untuk mejalankan kendaraan bermotor. Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan adalah berbagai oksida sulfur, oksida nitrogen, dan oksida karbon, hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat. Pembentukan gas buang tersebut terjadi selama pembakaran bahan bakar fosil-bensin dan solar didalam mesin. Dibandingkan dengan sumber stasioner seperti industri dan pusat tenaga listrik, jenis proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor tidak sesempurna di dalam industri dan menghasilkan bahan pencemar pada kadar yang lebih tinggi, terutama berbagai senyawa organik dan oksida nitrogen, sulfur dan karbon. Selain itu gas buang kendaraa n bermotor juga langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya yang sering dekat dengan masyarakat, dibandingkan dengan gas buang dari cerobong industri yang tinggi. Dengan demikian maka masyarakat yang tinggal atau melakukan kegiatan lainnya di sekitar jalan yang padat lalu lintas kendaraan bermotor dan mereka yang berada di jalan raya seperti para pengendara bermotor, pejalan kaki, dan polisi lalu lintas, penjaja makanan sering kali terpajan oleh bahan pencemar yang kadarnya cukup tinggi. Estimasi dosis pemajanan sangat tergantung kepada tinggi rendahnya pencemar yang dikaitkan dengan kondisi lalu lintas pada saat tertentu. Keterkaitan antara pencemaran udara di perkotaan dan kemungkinan adanya resiko terhadap kesehatan, baru dibahas pada beberapa dekade be lakangan ini. Pengaruh yang merugikan mulai dari meningkatnya kematian akibat adanya episod smog sampai pada gangguan estetika dan kenyamanan. Gangguan kesehatan lain diantara kedua pengaruh yang ekstrim ini, misalnya kanker pada paru-paru atau organ tubuh lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun khronis, dan kondisi yang diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap organ lain sperti paru, misalnya sistem syaraf. Karena setiap individu akan terpajan oleh banyak senyawa secara bersamaan, sering kali sangat sulit untuk menentukan senyawa manaatau kombinasi senyawa yang mana yang paling berperan memberikan pengaruh membahayakan terhadap kesehatan. Bahaya gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan tergantung dari toksiats daya racun masing-masing senyawa dan seberapa luas masyarakat terpajan olehnya. Berdasarkan sifat kimia dan perilakunya di lingkungan, dampak bahan pencemar yang di dalam gas buang kendaraan bermotor digolongkan sebagai berikut 1. Bahan-bahan pencemar yang terutama mengganggu saluran pernafasan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah oksida sulfur, partikulat, oksida nitrogen, ozon dan oksida lainnya. 2. Bahan-bahan pencemar yang menimbulkan pengaruh racun sistemik, seperti hidrokarbon monoksida dan timbel/timah hitam. 3. Bahan-bahan pencemar yang dicurigai menimbulkan kanker seperti hidrokarbon. 4. Kondisi yang mengganggu kenyamanan seperti kebisingan, debu jalanan, dll. 1. Bahan-Bahan Pencemar yang Terutama Mengganggu Saluran Pernafasan Organ pernafasan merupakan bagian yang diperkirakan paling banyak mendapatkan pengaruh karena yang pertama berhubungan dengan bahan pencemar udara. Sejumlah senyawa spesifik yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor seperti oksida - oksida sulfur dan nitrogen, partikulat dan senyawa-senyawa oksidan, dapat menyebabkan iritasi dan radang pada saluran pernafasan. Walaupun kadar oksida sulfur di dalam gas buang kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin relatif kecil, tetapi tetap berperan karena jumlah kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar makin meningkat. Selain itu menurut studi epidemniologi, oksida sulfur bersama dengan partikulat bersifat sinergetik sehingga dapat lebih meningkatkan bahaya terhadap kesehatan. a. Oksida sulfur dan Partikulat Sulfur dioksida SO2 merupakan gas buang yang larut dalam air yang langsung dapat terabsorbsi di dalam hidung dan sebagian besar saluran ke paruparu. Karena partikulat di dalam gas buang kendaraan bermotor berukuran kecil, partikulat tersebut dapat masuk sampai ke dalam alveoli paru-paru dan bagian lain yang sempit. Partikulat gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri jelaga hidrokarbon yang tidak terbakar dan senyawa anorganik senyawa-senyawa logam, nitrat dan sulfat. Sulfur dioksida di atmosfer dapat berubah menjadi kabut asam sulfat H2SO4 dan partikulat sulfat. Sifat iritasi terhadap saluran pernafasan, menyebabkan SO2 dan partikulat dapat membengkaknya membrane mukosa dan pembentukan mukosa dapat meningkatnya hambatan aliran udara pada saluran pernafasan. Kondisi ini akan menjadi lebih parah bagi kelompok yang peka, seperti penderita penyakit jantung atau paru-paru dan para lanjut usia. b. Oksida Nitrogen Diantara berbagai jenis oksida nitrogen yang ada di udara, nitrogen dioksida NO2 merupakan gas yang paling beracun. Karena larutan NO2 dalam air yang lebih rendah dibandingkan dengan SO2, maka NO2 akan dapat menembus ke dalam saluran pernafasan lebih dalam. Bagian dari saluran yang pertama kali dipengaruhi adalah membran mukosa dan jaringan paru. Organ lain yang dapat dicapai oleh NO2 dari paru adalah melalui aliran darah. Karena data epidemilogi tentang resiko pengaruh NO2 terhadap kesehatan manusia sampai saat ini belum lengkap, maka evaluasinya banyak didasarkan pada hasil studi eksprimental. Berdasarkan studi menggunakan binatang percobaan, pengaruh yang membahayakan seperti misalnya meningkatnya kepekaan terhadap radang saluran pernafasan, dapat terjadi setelah mendapat pajanan sebesar 100 μg/m3 . Percobaan pada manusia menyatakan bahwa kadar NO2 sebsar 250 μg/m3 dan 500 μg/m3 dapat mengganggu fungsi saluran pernafasan pada penderita asma dan orang sehat. c. Ozon dan oksida lainnya Karena ozon lebih rendah lagi larutannya dibandingkan SO2 maupun NO2, maka hampir semua ozon dapat menembus sampai alveoli. Ozon merupakan senyawa oksidan yang paling kuat dibandingkan NO2 dan bereaksi kuat dengan jaringan tubuh. Evaluasi tentang dampak ozon dan oksidan lainnya terhadap kesehatan yang dilakukan oleh WHO task group menyatakan pemajanan oksidan fotokimia pada kadar 200-500 μg/m³ dalam waktu singkat dapat merusak fungsi paru-paru anak, meningkat frekwensi serangan asma dan iritasi mata, serta menurunkan kinerja para olaragawan. 2. Bahan-bahan pencemar yang menimbulkan pengaruh racun sistemik Banyak senyawa kimia dalam gas buang kendaraan bermotor yang dapat menimbulkan pengaruh sistemik karena setelah diabsorbsi oleh paru, bahan pencemar tersebut dibawa oleh aliran darah atau cairan getah bening ke bagian tubuh lainnya, sehingga dapat membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Senyawa-senyawa yang masuk ke dalam hidung dan ada dalam mukosa bronkial juga dapat terbawa oleh darah atau tertelan masuk tenggorokan dan diabsorbsi masuk ke saluran pencernaan. Selain itu ada pula pemaja nan yang tidak langsung, misalnya melalui makanan, seperti timah hitam. Diantara senyawa-senyawa yang terkandung di dalam gas kendaraan bermotor yang dapat menimbulakan pengaruh sistemik, yang paling penting adalah karbon monoksida dan timbel. a. Karbon Monoksida CO Karbon monoksida dapat terikat dengan haemoglobin darah lebih kuat dibandingkan dari oksigen membentuk karboksihaemoglobin COHb, sehingga menyebabkan terhambatnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh. Pajanan CO diketahui dapat mempengaruhi kerja jantung sistem kardiovaskuler, system syaraf pusat, juga janin, dan semua organ tubuh yang peka terhadap kekurangan oksigen. Pengaruh CO terhadap sistem kardiovaskuler cukup nyata teramati walaupun dalam kadar rendah. Penderita penyakit jantung dan penyakit paru merupakan kelompok yang paling peka terhadap pajanan CO. Studi eksperimen terhadap pasien jantung dan penyakit pasien paru, menemukan adanya hambatan pasokan oksigen ke jantung selama melakukan latihan gerak badan pada kadar COHb yang cukup rendah 2,7 %. Pengaruh pajanan CO kadar rendah pada system syaraf dipelajari dengan suatu uji psikologi. Walaupun diakui interpretasi dari hasil uji seperti ini sulit ditemukan bahwa kadar COHb 16% dianggap membahayakan kesehatan. Pengaruh bahaya ini tidak ditemukan pada kadar COHb sebesar 5%. Pengaruh terhadap janin pada prinsipnya adalah karena pajanan CO pada kadar tinggi dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen pada ibu hamil yang konsekuennya akan menurunkan tekanan oksigen di dalam plasenta dan juga pada janin dan darah. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah dibandingkan normal. Menurut evaluasi WHO, kelompok penduduk yang peka penderita penyakit jantung atau paru-paru tidak boleh terpajan oleh CO dengan ka dar yang dapat membentuk COHb di atas 2,5%. Kondisi ini ekivalen dengan pajanan oleh CO dengan kadar sebesar 35 mg/m3 selama 1 jam, dan 20 mg/mg selama 8 jam. Oleh karena itu, untuk menghindari tercapainya kadar COHb 2,5-3,0% WHO menyarankan pajanan CO tidak boleh melampaui 25 ppm 29 mg/m3 untuk waktu 1 jam dan 10 ppm 11,5 mg/mg3 untuk waktu 8 jam. b. Timbel Timbel ditambahkan sebagai bahan aditif pada bensin dalam bentuk timbel organik tetraetil-Pb atau tetrametil-Pb. Pada pembakaran bensin, timbel organik ini berubah bentuk menjadi timbel anorganik. Timbel yang dikeluarkan sebagai gas buang kendaraan bermotor merupakan partikel-partikel yang berukuran sekitar 0,01 μm. Partikel-partikel timbel ini akan bergabung satu sama lain membentuk ukuran yang lebih besar, dan keluar sebagai gas buang atau mengendap pada kenalpot. Pengaruh Pb pada kesehatan yang terutama adalah pada sintesa haemoglobin dan sistem pada syaraf pusat maupun syaraf tepi. Pengaruh pada sistem pembentukkan Hb darah yang dapat menyebabkan anemia, ditemukan pada kadar Pb-darah kelompok dewasa 60-80μg/100 ml dan kelompok anak > 40 μg/100 ml. Pada kadar Pb-darah kelompok dewasa sekitar 40 μg/100 ml diamati telah ada gangguan terhadap sintesa Hb, seperti meningkatnya ekskresi asam aminolevulinat ALA. Pengaruh pada enzim §-ALAD dapat diamati pada kadar Pb-darah sekitar 10μg/100 ml. Akumulasi protoporfirin dalam eritrosit FEP yang merupakan akibat dari terhambatnya aktivitas enzim ferrochelatase , dapat terlihat pada wanita edngan kadar Pb-darah 20 - 30 μg/100 ml, pada pria dengan kadar 25-35 μg/100 ml, dan pada anak dengan kadar > 15 μg/100 ml. Pengaruh Pb terhadap hambatan aktivitas enzim ALAD tidak menyatakan adanya keracunan yang membahayakan, tetapi dapat menunjukkan adanya pajanan Pb terha dap tubuh. Meningkatnya ekskresi ALA dan akumulasi FEP dalam urin mencerminkan adanya kerusakan fungsi fisiologi yang pada akhirnya dapat merusak fungsi metokhondrial. Pengaruh pada syaraf otak anak diamati pada kadar 60μg/100 ml, yang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan mental anak. Penelitian pada pengaruh Pb yang dikaitkan IQ anak telah banyak dilakukan tetapi hasilnya belum konsisten. Sistem syaraf pusat anak lebih peka dibandingkan dengan orang dewasa. Gangguan terhadap fungsi syaraf orang dewasa berdasarkan uji psikologi diamati pada kadar Pbdarah 50 μg/100 ml. Sedangkan gangguan sistem syaraf tepi diamati pada kadar Pbdarah 30 μg/100 ml. Timbel dapat menembus plasenta, dan karena perkembangan otak yang khususnya peka terhadap logam ini, maka janinlah yang terutama mendapat resiko. Bahan-Bahan Pencemar yang Dicurigai Menimbulkan Kanker Pembakaran didalam mesin menghasilkan berbagai bahan pencemar dalam bentuk gas dan partikulat yang umumnya berukuran lebih kecil dari 2μm. Beberapa dari bahan-bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan mutagenik, seperti etilen, formaldehid, benzena, metil nitrit dan hidrokarbon poliaromatik PAH. Mesin solar akan menghasilkan partikulat dan senyawa-senyawa yang dapat terikat dalam partikulat seperti PAH, 10 kali lebih besar dibandingkan dengan mesin bensin yang mengandung timbel. Untuk beberapa senyawa lain seperti benzena, etilen, formaldehid, benzoapyrene dan metil nitrit kadar di dalam emisi mesin bensin akan sama besarnya dengan mesin solar. Emisi kendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogenik diperkirakan dapat menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Akan tetapi untuk membuktikan apakah pembentukan tumor tersebut hanya diakibatkan karena asap solar atau gas lain yang bersifat sebagai iritan. Dalam banyak kasus, analisis risiko dibuat berdasarkan hasil studi epidemiologi. Apabila analisisanalisis tersebut cukup lengkap dan dapat mengendalikan berbagai factor pengganggu confounding seperti misalnya ke biasaan merokok, maka kesimpulan yang ditarik dapat sangat berharga, tanpa peduli apakah hasil studi pada umumnya hasil studi seperti itu jarang didapatkan. Mengesampingkan pengaruh yang langka akibat pencemaran, seperti penyakit tumor dan kangker semata-mata berdasarkan hasil studi epidemiologi yang negatif, sebenarnya kurang tepat. Pada studi yang melibatkan populasi kecil misalnya 1000 orang terasa wajar apabila hasil studi tentang sejenis tumor yang hanya terjadi pada beberapa kasus per orang, menjadi negatif. Kesulitan menjadi lebih besar apabila pengaruh yang dicari tersebut dapat timbul karena hal lain, dapat diperkirakan bahwa persentase peningkatan dalam prevalensi akan sangat kecil. Hal yang sama ditemukan pada studi eksperimental. Di dalam studi eksperimental, adanya hubungan antara dosis dan respons untuk dosis rendah sangat sulit untuk dibuktikan, karena kecilnya jumlah orang yang dapat diteliti. Pengaruh jangka panjang bisa dilaksanakan pada binatang percobaan, tetapi lagilagi di dalam mengekstrapolasikan penemuan tersebut untuk manusia sering tidak pasti. Hal yang sering ditemui dalam studi eksperimental seperti ini adalah kesulitan untuk mensimulasikan kondisi pajanan yang sebenarnya. Karena itu maka evaluasi secara ilmiah tentang da mpak dari suatu pencemaran terhadap kesehatan, apabila mungkin, harus didasarkan pada sifat kimiawi dari tiap senyawa, metabolismenya dan sifat umum lainnya, di samping yang juga ditemukan dalam studi epidemiologi dan eksperimental. J. DAMPAK EMISI GAS BUANG TERHADAP LINGKUNGAN Tidak semua senyawa yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor diketahui dampaknya terhadap lingkungan selain manusia. Beberapa senyawa yang dihasilkan dari pembakaran sempurna seperti CO2 yang tidak beracun, belakangan ini menjadi perhatian orang. Senyawa CO2 sebenarnya merupakan komponen yang secara alamiah banyak terdapat di udara. Oleh karena itu CO2 dahulunya tidak menepati urutan pencemaran udara yang menjadi perhatian lebih dari normalnya akibat penggunaan bahan bakar yang berlebihan setiap tahunnya. Pengaruh CO2 disebut efek rumah kaca dimana CO2 diatmosfer dapat menyerap energi panas dan menghalangi jalanya energi panas tersebut dari atmosfer ke permukaan yang lebih tinggi. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya suhu rata -rata di permukaan bumi dan dapat mengakibatkan meningginya permukaan air laut akibat melelehnya gunung-gunung es, yang pada akhirnya akan mengubah berbagai sirklus alamiah. Pengaruh pencemaran SO2 terhadap lingkungan telah banyak diketahui. Pada tumbuhan, daun adalah bagian yang paling peka terhadap pencemaran SO2, dimana akan terdapat bercak atau noda putih atau coklat merah pada permukaan daun. Dalam beberapa hal, kerusakan pada tumbuhan dan bangunan disebabkan karena SO2 dan SO3 di udara, yang masing-masing membentuk asam sulfit dan asam sulfat. Suspensi asam di udara ini dapat terbawa turun ke tanah bersama air hujan dan mengakibatkan air hujan bersifat asam. Sifat asam dari air hujan ini dapat menyebabkan korosif pada logam-logam dan rangka -rangka bangunan, merusak bahan pakian dan tumbuhan. Oksida nitrogen, NO dan NO2 berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Pengaruh NO yang utama terhadap lingkungan adalah dalam pembentukan smog. NO dan NO2 dapat memudarkan warna dari serat-serat rayon dan menyebabkan warna bahan putih menjadi kekuning-kuningan. Kadar NO2 sebesar 25 ppm yang pada umumnya dihasilkan adari emisi industri kimia, dapat menyebabkan kerusakan pada banayak jenis tanaman. Kerusakan daun sebanyak 5 % dari luasnya dapat terjadi pada pemajanan dengan kadar 4-8 ppm untuk 1 jam pemajanan. Tergantung dari jenis tanaman, umur tanaman dan lamanya pemajanan, kerusakan terjadi dapat bervariasi. Kadar NO2 sebesar 0,22 ppm dengan jangka waktu pemajanan 8 bualan terus menrus, dapat menyebabkan rontoknya daun berbagai je nis tanaman. K. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA KENDARAAN BERMOTOR Berbagai pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh zat pencemar dari kendaraan bermotor, sangat merugikan kehidupan manusia. Karena alasan itu maka berbagai usaha untuk memahami lebih jauh serta pengendalian pencemaran udara tersebut terus dilakukan berbagai pihak. Pemahaman dan pengendalian pencemaran uadar dari kendaraan bermotor dapat didekati dari 3 aspek yang dilaksanakan secara simultan, yakni 1. Penerapan teknologi pengendalian sumber pencemar. Dengan mengasumsikan bahwa sumber pencemar dapat dikendalikan atau direduksi hingga berada pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya, untuk memenuhi suatu regulasi dan nilai ambang batas yang diinginkan. 2. Penggunaan bahan bakar yang berkadar pencemaran rendah. 3. Pengendalian transportasi dan lalu lintas yang optimal. 1. Teknologi Pengendalian Sumber Pencemar Besarnya konsentrasi zat pencemar dari kendaraan bermotor didalam udara sangat dipengaruhi oleh besarnya zat pencemar yang dihasilkan oleh masing-masing kendaraan bermotor yang bersangkutan serta banyaknya kendaraan bermotor yang menyeburkan zat pencemar pada suatu wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, penggunaan kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat pencemar besar, berarti denagn sengaja memberikan konstribusi peningkatan konsentrasi pencemaran udara di wilayah yang bersangkutan. Usaha pengunaan teknologi motor yang lebih baik, penggunaan bahan bakar berkualitas lebih baik, peningkatan kualitas perawatan serta pengendalian pencemaran uadra dari kendaraan bermotor perlu segera dilakukan oleh semua pihak. Oleh karena itu, para pakar otomotif cenderung melakukan kegiatan rancang bangun dan rekayasa motor yang mengarah kepada teknologi yang kompak, ringan, menghasilkan daya motor yang tinggi dengan zat pencemar yang rendah , serta irit bahan bakar. Untuk itu beberapa pakar otomotif telah mengembangkan berbagai teknologi kendaraan bermotor, anatar lain penyempurnaan sistem pembakaran, penggunaan peralatan elektronik, pemilihan / penggunaan bahan bakar kualitasnya lebih baik, melaksanakan perawatan dengan baik, melaksanakan pengujian terhadap setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan dijalan dan lain sebagainya. Namun demikian, memilih teknologi yang tepat dalam rangka menurunkan dan / atau mengendalikan zat pencemar kendaraan bermotor kadang-kadang mengalami kesulitan, karena usaha penurunan kadar polutan tersebut biasanya diikuti oleh penurunan tenaga motor dan /atau konsumsi bahan bakar bertambah boros dan / atau memerlukan biaya yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh korelasi yang sangat erat antara faktor satu dengan faktor lainnya, sedemikian rupa sehingga memperbaiki parameter yang satu dapat memperburuk parameter yang lain. Mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, semua pihak diharuskan untuk menurunkan kadar polutan gas buangan kendaraan bermotor meskipun perlu diikuti pengorbanan, berupa penurunan tenaga mesin, pemakaian bahan bakar yang lebih poros maupun biaya relatif lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak para ahli teknologi kendaraan bermotor bekerja keras untuk mengembangkan cara yang lebih efektif dan efisien untuk mengendalikan zat pencemar gas buangan kendaraan bermotor dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. 2. Penggunaan Bahan Bakar Berkadar Pencemaran Rendah a. Dari sekian jenis zat pencemar dari kendaraan bermotor terdapat jenis zat Pencemar yang keberadaannya sangat ditentukan oleh kualitas atau unsur-unsur yang terkandung dalam bahan bakar yang digunakan. Zat pencemar dimaksud adalah timah hitam dan sulfur. b. Timah hitam yang dihirup masuk ke paru-paru sangat membahayakan kesehatan manusia. Zat ini sengaja ditambahkan ke dalam bensin dalam bentuk tetra-ethyl lead atua tetra methyl lead, karena merupakan cara paling murah untuk menaikkan bilangan oktan bensin. c. Dalm proses pembakaran, timah hitam tidak tertinggal di ruang bakar, tetapi diemisikan ke udara bersama-sama dengan gas buangan kendaraan bermotor. d. Bahan bakar bensin yang tidak mengandung timah hitam, namun tetap mempunyai bilangan oktan tinggi telah digunakan dan dikembangkan di beberapa negara. Oleh karena itu, para pakar otomotif telah mengembangkan rancang bangun dan rekayasa motor modern dengan menggunakan bahan bakar bebas timah hitam. e. Penggunaan bahan bakar gas BBG sebagai bahan bakar alternatif kendaaan bermotor merupakan salah satu jawaban terhadap permasalahan pengendalian pencemaran uadra dari kendaraan bermotor. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar jenis ini mampu meredusir kadar pencemaran sebesar lebih 90% bila dibandingkan dengan bensin. Namun, penurunan kadar emisi gas buangan tersebut diikuti dengan penurunan daya sekitar 10 – 17%. Walaupun demikian, penggunaan bahan bakar alternatif jenis ini perlu ditingkatkan. f. Disamping itu, masih banyak energi alternatif lain yang membantu kebijaksanaan udara bersih, antara lain penggunaan energi listrik, hidrogen, energi matahari, dan lain sebagainya. Namun energi jenis ini masih dalam penelitian dan percobaan negara maju. 3. Pengendalian System Transportasi dan Lalu Lintas Secara Optimal a. Konsentrasi zat pencemar udara dari kendaraan bermotor sanagt bergantung pada kadar zat pencemar yang diemisikan oleh masing-masing kendaraan bermotor serta jumlah kendaraan bermotor yang dioperasikan paad suatu wilayah/ daerah dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, pengendalian system transportasi dan lalu lintas secara optimal merupakan salah satui cara untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar tersebut. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah masalah pemilihan sarana angkutan yang tepat, optimalisasi pemanfaatan ruas jalan, mengemudikan kendaraan bermotor secara baik dan benar, kondisi lingkungan transportasi dan lalu lintas, kelancaran lalu lintas sistem pengaturan dan pengendalian dan lain sebagainya. b. Pemilihan sarana angkutan umum yang bersifat massal merupakan salah satu usaha untuk memanfaatkan ruas jalan secara optimal. Pemilihan sarana angkutan massal tersebut disamping dapat memecahkan masalah transportasi, juga sangat membantu penataan kondisi lalu lintas yang lebih lancar, menghemat pemakaian energi per penumpang / ton barang, tarif yang relatif murah, mengurangi banyaknya konsentrasi zat pencemar di udara, dan lain sebagainya. Untuk itu, Departemen Perhubungan telah menetapkan kebijaksanaan yang mengarahkan penggunaan sarana pengangkutan yang bersifat massal ini. c. Keterampilan serta tingkah laku pengemudi kendaraan bermotor juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya zat pencemar yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor bahwa ada hubungan yang sangat erat antara cara mengemudikan kendaraan bermotor dengan besarnya zat pencemar yang dihasilkannya. - Gas CO meningkat, jika kendaraan bermotor diperlambat atau dalam keadaan idling. - Gas HC meningkat pada saat terjadinya penggantian persneling dan kendaraan bermotor mengalami perlambatan. - Gas NOx meningkat pada saat kendaraan bermotor dipercepat. L. KNALPOT Knalpot adalah salah satu saluran gas buang yang punya fungsi mengalirkan gas buang dari ruang baker mesin dan merendam suara yang keluar dari ruang bakar mesin Knalpot juga sangat berpengaruh terhadap tenaga mesin ,jadi sebenarnya knalpot yang baik harus memiliki rancangan yang dapat memberikan tekanan balik back pressure yang tepat agar dapat menghasilkan tenaga mesin yang optimal 1. Fungsi Knalpot v Untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran v Meningkatkan tenaga engine v Meredam suara hasil pembakaran seminimum mungkin 2. Konstruksi Knalpot Dari bentuk luar, knalpot yang umum digunakan pada sepeda motor adalah jenis botol dan gepeng knalpot vespa. Namun yang terpenting pada konstruksi knalpot adalah suatu desain yang harus dapat mendukung fungsi dari knalpot itu sendiri. 3. Komponen Utama 4. Catalytic Converter berfungsi menggubah sisa gas buang yang beracun yaitu korban monoksida menjadi karbondioksida dan uap air. 5. Gangguan Pada Knalpot 1. Leher dan peredam knalpot tersumbat arang 2. Peredam/muffler keropos 3. Pengencangan baut pengikat leher knalpot kurang 1. Leher dan peredam knalpot tersumbat arang 2. Peredam/muffler keropos 6. Perawatan dan Perbaikan Knalpot v Membersihkan leher knalpot v Menambal peredam knalpot v Mengganti perapat sambungan leher knalpo.
Ilustrasi saluran buangan gas pada motor. Foto Dok. IstimewaDaftar isiFungsi Saluran Buangan Gas pada Motor1. Meredam Suara dari Ruang Bakar2. Mengurangi Polusi Udara3. Meningkatkan Tenaga Kendaraan4. Pemanis kendaraanSaluran buangan gas pada motor adalah knalpot, salah satu komponen motor yang sering disepelekan fungsinya. Nyatanya, mengetahui fungsi knalpot dapat membantu Anda dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap kerusakan pada motor. Lantas, apa fungsi knalpot pada motor?Dikutip dari laman Daihatsu, knalpot adalah komponen berbentuk seperti pipa yang menjadi saluran akses pembuangan sisa pembakaran. Pembakaran pada motor yang dibantu oleh bensin dan udara ini akan menghasilkan sebuah uap yang disebut dengan gas hasil sisa pembakaran ini mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak tubuh manusia. Mulai dari Karbon Monoksida CO, Karbon Dioksida CO2, Nitrogen Oksida NO atau NOx, dan Hidrokarbon HC.Meskipun gas yang dihasilkan berbahaya bagi tubuh manusia,, knalpot pada motor sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi emisi gas buang tersebut. Maka dari itu bagi Anda yang belum tahu, berikut fungsi-fungsi dari Saluran Buangan Gas pada MotorIlustrasi saluran buangan gas pada motor. Foto Dok. IstimewaSeperti yang sudah disebutkan di atas, gas yang dihasilkan oleh knalpot memang dapat berdampak negatif bagi tubuh manusia. Meskipun demikian, knalpot juga menjadi wadah untuk mengurangi emisi gas buang tersebut. Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut fungsi-fungsi knalpot yang perlu Anda ketahui dikutip dari laman Suzuki1. Meredam Suara dari Ruang BakarFungsi pertama dari knalpot adalah meredam suara yang terjadi pada ruang bakar. Saat udara bercampur dengan bahan bakar pada ruang pembakaran, maka akan muncul sebuah ledakan kecil yang bisa menghasilkan suara bising. Nah, knalpot menjadi peredam suara tersebut guna menjaga kesehatan telinga pengendara maupun pengguna jalan Mengurangi Polusi UdaraSeperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sisa pembakaran yang disalurkan melalui knalpot mengandung beberapa zat yang berbahaya bagi manusia. Nah, dalam knalpot sudah terdapat teknologi bernama catalytic converter yang dapat mengkonversi karbon dari sisa hasil dari itu, kendaraan yang digunakan dapat berjalan dengan lebih efisien dan polusi yang dihasilkan semakin Meningkatkan Tenaga KendaraanMeskipun fungsi ini tidak mutlak, tetapi knalpot masih berpotensi untuk meningkatkan tenaga pada kendaraan. Hal ini bisa terjadi ketika knalpot memang sudah didesain sedemikian rupa agar disesuaikan dengan Pemanis kendaraanSelain dapat meningkatkan tenaga kendaraan, knalpot pada motor juga berfungsi sebagai pemanis kendaraan. Maka dari itu, banyak pengendara yang memodifikasi motornya menggunakan knalpot racing agar terlihat indah dan mendapatkan tenaga yang merek seperti komponen otomotif lainnya, knalpot tidak bisa bekerja maksimal tanpa komponen pembantunya. Knalpot dapat bekerja secara optimal berkat komponen-komponen seperti header, resonator, silincer, dan itu informasi seputar fungsi dari saluran buangan gas pada motor. Dengan mengetahui fungsinya, Anda diharapkan dapat lebih waspada terhadap komponen ini. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan perawatan secara berkala di bengkel itu knalpot pada motor?Apa saja zat yang dihasilkan knalpot?Apa saja komponen pembantu knalpot?
Dalam bab ini dijelaskan tentang gambar umum objek penelitian, analisishasil penelitian dan pembahasan masalah. 7 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran mengenai masalah. Kesimpulan adalah hasil pemikiran umum yang diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau disebut juga dengan metode deduktif. Pemaparan kesimpulan dilakukaan secara kronologis, jelas dan singkat, bukan merupakan pengulangan dari bagian pembahasan hasil pada bab IV. Saran merupakan sumbangan pemikiran penelitian sebagai alternatif terhadap upaya pemecahan masalah. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP 8 BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka digunakan sebagai sumber teori yang dijadikan dasar dari penelitian. Sumber tersebut memberikan kerangka atau dasar untuk memahami latar belakang dari timbulnya permasalahan secara sistematis. Landasan teori juga penting untuk mengkaji dari penelitian-penelitian yang sudah ada mengenai masalah katup gas buang dan teori yang menerangkan katup gas buang sebagai mekanisme dalam sistem pembakaran dalam mesin induk. Pengertian Mesin Induk Mesin induk adalah termasuk pesawat kalor, yaitu pesawat yang merubah energi potensial berupa panas mejadi usaha mekanik, Pada mesin diesel bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder berisi udara bertekanan tinggi. Cylinder merupakan jantung mesin dan tempat bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan. Daya yang dihasilkan main engine diperoleh melalui pembakaran bahan bakar yang terjadi di dalam silinder. Mesin diesel mempunyai beberapa konstruksi utama diantaranya adalah cylinder liner, piston, piston rod, crank shaft, valve, fuel oil high pressure pump dan mekanisme penggerak lainnya. Exhaust valve memegang peran sangat penting di dalam mesin, karena exhaust valve adalah komponen mesin yang 9 dipasang pada cyinder head yang berfungsi sebagai valve untuk membuka jalan keluar dari gas sisa hasil dari pembakaran keluar dari dalam ruang kompresi ke exhaust manifold. Exhaust Valve Exhaust valve katub gas buang adalah salah satu jenis katub yang terdapat pada motor diesel baik itu empat langkah maupun dua langkah yang berfungsi sebagai pintu keluarnya gas hasil pembakaran di dalam silinder dan menjamin gas bekas hasil pembakaran keluar dengan sempurna. Katub ini memiliki kondisi kerja yang terstruktur secara mekanis yang tahan terhadap suhu gas buang yang tinggi dan benturan metal. Menurut Karyanto 2002 167”exhaust valve merupakan valve dipergunakan sebagai pintu pembukaan sisa-sisa gas pembakaran sebagai suatu saluran buang”. Menurut Yuswardi 2002 207”exhaust valve adalah salah satu bagian dari komponen mekanisme katub yang terdapat pada motor yang berfungsi untuk mengatur pemasukan bahan bakar dan udara ke dalam silinder dan mengatur pembuangan gas hasil pembakaran keluar dari dalam silinder”. Prinsip Kerja Prinsip kerja mesin diesel ada dua macam yang sangat populer disebut dengan mesin diesel 4 empat tak dan mesin diesel 2 dua tak. Pengertian “Tak” adalah langkah torak, jadi 4 tak sama dengan 4 langkah torak yang menghasilkan satu usaha potensial, 10 demikian juga mesin diesel 2 tak sama dengan 2 langkah torak menghasilkan satu usaha potensial. Pada kapal Penulis melaksanakan praktek laut prala mesin penggerak utama kapal menggunakan jenis mesin diesel 2 tak. Prinsip kerja mesin diesel 2 tak Menurut P. Van Maanen dalam bukunya yang berjudul Motor Diesel Kapal jilid 1 proses kerja 2 tak berlangsung selama satu putaran dari poros engkol dan dibagi dalam dua langkah torak. Langkah hisap & kompresi Langkah hisap adalah proses pemasukan udara kedalam silinder mesin, sementara langkah kompresi adalah proses pemampatan udara ke bentuk yang lebih bawah, saat piston ada di TMB udara akan masuk melalui lubang udara yang ada di sekitar dinding silinder. Udara ini dapat terdorong masuk karena pada saluran intake terdapat blower atau turbo yang mendorong udara kearah mesin. 11 Lalu piston akan bergerak naik, pergerakan ini akan membuat lubang udara tertutup oleh dinding piston. Akibatnya, ketika piston baru bergerak ¼ ke TMA kompresi udara akan dimulai. Ketika piston mencapai TMA, udara sudah berhasil dipampatkan sehingga suhunya naik dan siap untuk dilakukan pembakaran. Langkah usaha dan buang Langkah usaha adalah proses terjadinya pembakaran, sementara langkah buang adalah proses pembuangan gas sisa pembakaran dari mesin. Langkah usaha akan terjadi ketika piston bergerak menuju TMA. Pada saat piston mencapai ±8° engkol sebelum TMA, pompa bahan bakar akan memompakan bahan bakar ke injector dan langsung dikabutkan ke dalam silinder sehingga terjadi pembakaran dengan suhu mencapai ± Proses pembakaran ini berlanjut sampai piston melewati ±5° engkol setelah TMA. Hasil dari pembakaran itu akan menimbulkan daya ekspansi yang mendorong piston bergerak ke TMB. Sebelum piston mencapai TMB, katup buang akan terbuka. Dalam posisi ini, lubang udara juga akan terbuka karena posisi piston ada di bawah. Sehingga udara yang dihembuskan oleh blower akan mendorong gas sisa 12 pembakaran untuk keluar melewati katup buang. Katup buang akan tertutup saat piston akan kembali naik ke TMA. Proses ini akan terus berlanjut hingga suplai bahan bakar dihentikan. Komponen Mesin Diesel 2 tak Menurut Priambodo 1995 mesin diesel bervariasi dalam penampilan luar, ukuran, jumlah, dan pengaturan silinder, dan detil kontstruksi. Tetapi, mereka mempunyai bagian utama yang sama, yang meskipun kelihatannya berbeda, tetapi mereka melakukan fungsi yang sama. Setiap mesin disel hanya mempunyai sedikit bagian kerja utama, bagian bantu diperlukan untuk menyatukan bagian yang bekerja atau untuk membantu bagian bekerja utama dalam prestasinya. Bagian bekerja yang utama adalah a silinder, b kepala silinder, c torak, d batang engkol, e poros engkol, f bantalan poros engkol atau bantalan utama dan bantalan batang engkol, dan g pompa bahan bakar dan nosel bahan bakar. Dari banyaknya komponen mesin diesel, maka komponen tersebut dapat dikelompokan berdasarkan perawatan dan perbaikan menjadi top overhaul dan major overhaul. Menurut Handoyo 2015 komponen bagian atas mesin diesel adalah semua bagian-bagian atas mesin yang umumnya sering dilakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan dengan istilah top overhaul. Komponen-komponen tersebut adalah 13 Kepala silinder cylinder head Cylinder head berfungsi untuk menahan tekanan dan ledakan hasil usaha dari setiap silinder dan sebagai tempat kelengkapan mekanisme katup. Katup gas buang lengkap exhaust valve Exhaust valve merupakan katup yang digunakan sebagai pintu pembuangan sisa-sisa gas pembakaran ke saluran buang. Saluran gas buang pembakaran exhaust gas outlet Exhaust gas outlet merupakan saluran yang digunakan untuk mengalirkan gas buang dari exhaust valve menuju cerobong. Katup petunjuk pembakaran indicator cock set Indicator cock dipasang pada cylinder head mempunyai fungsi yang sangat penting dan dari katup inilah para masinis di kapal mendapatkan sumber informasi yang lengkap tentang seluruh proses pembakaran yang terjadi di dalam silinder mesin. 14 Katup udara penjalan air starting valve Air starting valve berfungsi sebagai katup suplai udara untuk menggerakan piston ke bawah pada saat start mesin. Pompa bahan bakar dan pengabut bahan bakar Pompa bahan bakar berfungsi untuk mengkompresi bahan bakar menjadi bertekanan tinggi. Sedangakan pengabut injector valve berfungsi sebagai pengabut bahan bakar dalam silinder mesin. Thermometer Thermometer merupakan alat untuk mengukur suhu. Manometer Manometer digunakan untuk mengukur tekanan udara pada ruang tertutup. Perawatan Menurut Dwi Prasetyo, dalam bukunya yang berjudul system perawatan dan perbaikan permesinan kapal 2017 76 pencegahan prevention merupakan salah satu bentuk dari system perawatan terencana, yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat. Sesuai dengan Instruction Manual Book, maka pemeriksaan ktaub gas buang harus dilaksanakan secara berkala untuk mendaptakan kerja katub yang selalu optimal, yaitu 15 500 jam kerja setelah dilakukan penggantian pemeriksaan kondisi kerja. 6000 jam kerja setelah dilakukan penggantian overhaul. Akan tetapi pada kondisi tertentu pemeriksaan dapat dilakukan tidak sesui dengan Instruction Manual Book, tetapi berdasarkan beban dan jarak yang ditempuh kapal. Pengaturan Celah Katub Clearence Pengaturan celah katub clearance sesui standart adalah 0,60 mm yang diukur pada saat mesin dalam kondisi dingin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap satu voyage atau setiap selesai melakukan perjalanan yang cukup jau guna mempertahankan ketetapan celah katubnya. Suhu Gas Buang Pemeriksaan suhu gas buang dapat dilaksanakan dengan melihat thermometer yang terdapat pada exhaust gas manifold, suhu gas buang mesin Mitsui B&W yang bekerja normal 3900C-4200C. Pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui kondisi dari katub buang dan suhu gas buang biasanya di sebabkan oleh rusaknya katub buang dan suhu di dalam silinder sama dengan suhu gas yang melewati saluran gas buang exhaust manifold. 16 Suara Katub Suara berisik dari katub adalah merupakan salah satu tanda adanya ketidak semurnaan kerja katub buang, misalnya pelumasan yang kurang dan clearance yang berubah. Tekanan Air Pendingin Tekanan air pendingin dapat diperiksa dengan melihat manometer air tawar pendingin yang terdapat pada blok manometer di bagian depan mesin. Hal ini untuk mengetahui kelancaran sistem pendingin katub buang, baik cooling water chambernya ataupun pompa air tawar pendinginnya. Suhu Air Pendingin Suhu air tawar pendingin dapat dilihat pada thermometer yang terdapat pada bagian saluran masuk air tawar pendingin kedalam katub buang. Hal ini di maksudkan untuk mengetahui suhu aira tawar yang masuk kedalam sistem katub buang sehingga proses pendinginan katub buang dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan fungsinya. 17 Pendingin Katub Menurut Tim penyusun PIP Semarang, 200154. Untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal pada permesinan diatas kapal, sistem pendinginan yang baik diperlukan. Menurut LRC Lily 2004 15/3 dalam bukunya diesel engine reference book, bahwa pengertian cooling system untuk mesin diesel adalah disipasi panas ke lingkungan, baik air atau udara atmosfer. Sistem Air Pendingin Exhaust valve dalam proses kerjanya secara langsung berhubungan dengan panas hasil pembakaran, sehingga material dari katub harus baik dan tahan terhadap pemuaian oleh adanya suhu yang tinggi. Prinsip pendingin adalah memindahkan semua panas hasil pembakaran keluar dari dalam mesin ke atmosfer, sistem pendingin tidak langsung pendingin tertutup, dengan air tawar pendingin dengan suhu 640C masuk ke dalam sistim pendingin katub buang cooling water chamber untuk mendinginkan katub buang kemudian menuju ke kepala silinder dan selanjutnya mendinginkan silinder jaket mesin induk, dari sini air tawar mencapai 720C. Kemudian mengalir menuju pendingin air 18 tawar fresh water cooler untuk di dinginkan dengan menggunakan air laut sebagai media pendingin. Menurut LRC Lily 2004 16 “Suatu pasang katub masuk dan katub buang dari sebuah motor 4-tak antara katub masuk dan katub buang yang di dinginkan rumah tersebut terdiri dari bagian yang dilas menjadi satu” Gambar sistem pendingin exhause valve Kualitas Air Pendingin Sesuai dengan mesin Mitsui B&W Instruction manual book , untuk mendapatkan air tawar pendingin yang standart digunakan sebagai media pendingin atau media pemindah panas dari mesin di kapal harus selalu diperiksa kualitasnya dengan cara pemeriksaan secara kimia yaitu 19 Tabel Kandungan pendingin PH 7-9 Kadar Kekerasan Max 75 ppmmg/I Chlorides as Cl Max. 80 ppmmg/I Sulphates as So42- Max 100 ppmmg/I Silca as SiO2 Max 60 ppmmg/I Residue after avaporation Max 400 ppmmg/I Jika tidak sesuai akan mengurangi fungsi dari anti corrosive Jika PH 9 dilakukan penambahan air tawar Larutan anti corrosive sebagai pengendali kualitas air tawar dengan cara mengurangi akibat yang di timbulkan oleh kualitas air tawar yang kurang baik. Hubungan Antara Suhu dan Logam Pengaruh Panas Pembakaran Menurut 2001398 dalam bukunya Diesel Engine Operating and Maintenance The Construction, Operation, bahwa panas pembakaran berpengaruh terhadap pemuaian logam, kelelahan bahan, kerusakan permukaan logam, dan menurunkan titik lembur logam. 20 Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Logam Ukuran semua benda akan bertambah besar jika suhunya naik. Pertambahan panjang L berbandung lurs dengan kenaikan suhu T, hal ini juga tergantung dengan koefisien muai logam tersebut. Proses Terjadinya Keretakan Bila suatu baha mengalami perubahan suhu, bahwa akan mengalami exspensi dan mengalami konstruksi jika suhu turun. Jika logam yang panas terkena air pendingin yang bocor dan suhu relative lebih rendah maka terjadi tegangan logam karena pada waktu logam berexpansi secara mendadak harus berkonstruksi sehingga mengakibatkan logam retak. Koefisien Linier Ekspansi Thermal Ekspansi termal adalah perubahan dimensi yang terjadi akibat adanya perubahan temperatur. Perhitungan untuk mendapatkan koefisien ekspansi termal dilakukan dengan mengamati perubahan panjang sampel akibat kenaikan temperatur yang terjadi. Besarnya koefisien ekspansi termal dipengaruhi oleh pori pada suatu material 21 iskandar, soetyono. 2014. Perpindahan panas. Yogyakarta Deepublish. Menurut Almond, Joshep F dan James H. pielert. 2006 di dalam bukunya mengatakan bahwa koefien ekspansi termal adalah fraksi peningkatan volume zat per derajat peningkatan suhu. Material Katub Buang Menurut Karyanto 2002 Katup dibuat dari bahan paduan besi baja dengan elemen - elemen lain, umpamanya dengan zat arang, silicon - chrom, nikel, wolfram, mangan. Syarat-syarat daripada katup adalah Harus ringan Harus kuat dan tahan getaran tinggi Tahan lama dalam pemakaian Bagian-bagian Exhaust Valve Di dalam instruction manual book dijelaskan bahwa katub gas buang mempunyai bagian-bagian yang dapat diuraikan menjadi beberapa komponen utama, yaitu Valve housing Valve housing rumah katub merupakan rumah bagi valve seat. Selain itu, rumah katub juga memiliki lubang untuk spindle valve yang dilengkapi dengan spindle guide. Rumah katub didinginkan menggunakan air tawar. 22 Air pendingin yang keluar dari cyilinder cover akan dialirkan ke rumah katub melalui transisi air dan akan dikeluarkan melalui bagian atas rumah katub. Valve seat Valve seat merupakan tempat untuk dudukan kepala katub yang terbuat dari baja dan berbentuk sudut kerucut pada kedudukannya di kepala silinder. Spindle valve Spindle valve yang terdapat pada kapal Penulis saat melaksanakan prala praktek laut terbuat dari metal jenis nimonic. Material itu sendiri memberikan kekerasan yang dibutuhkan pada area dudukan spindle valve. Spindle valve pada bagian bawah terdapat sebuah roda baling-baling dipasang agar spindle valve dapat berputar saat mesin bekerja. Exhaust valve bekerja dengan benar saat mesin sedang berjalan yang terdapat batang pengangkat dipasang di atas silinder hidrolik pada exhaust valve. Air cylinder Air cylinder silinder udara dipasang di atas rumah katub. Pada air cylinder, udara disuplai dari bawah piston udara melalui non-return valve untuk menutup katub buang. Dibagian bawah rumah silinder udara dipasang dua cincin penyegelan. Lubang pembuangan diantara cincin-23 cincin ini digunakan sebagai katub pengaman ketika penyegelan tidak memadai. Hydraulic cylinder Hydraulic cylinder silinder hidrolik dipasang di bagian atas rumah katub buang melalui baut dan mur. Katub buang dibuka oleh poros katub yang ditekan oleh piston hidrolik di silinder hidrolik. Sealing air Sealing air udara penyegelan dipasang di sekitar poros spindle valve di bagian bawah silinder udara. Udara penyegelan disuplai dari silinder udara melalui katub dan dimasukkan ke bawah cincin penyegelan. Udara penyegelan akan mencegah gas buang dan partikel menembus ke atas yang akan mengakibatkan permukaan menjadi aus dan mencemari sistem pneumatik dari gigi katub. Kerangka Pikir Untuk dapat mempermudah pembahasan dan pemahaman dalam skripsi ini, maka Penulis dapat menjabarkan penjelasan secara singkat dalam kerangka pemikiran yaitu mengenai latar belakang yang menjadi alasan dilakukannya penelitian serta pemilihan judul skripsi. Dari latar belakang tersebut, Penulis dapat mengetahui bagaimana keerusakan gas buang pada exhaust valve di kapal MV. Energy Midas. 24 Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Gambar Kerangka Pikir Peneliti Berdasarkan kerangka pikir diatas, dapat dijelaskan dari topik yang dibahas yaitu katup gas buang pada motor diesel, yang mana dari topik tersebut akan mengahasilkan faktor penyebab dari topik masalahnya, dan Pengaruh terhadap main engine Kinerja mesin induk normal Kerusakan Pada Exhaust Valve 2. Pembakaran tidak sempurna 3. Tenaga mesin induk menurun 25 penulis ingin mengetahui faktor penyebab tersebut, dampak serta upaya ataupun usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada. Setelah diketahui upaya apa yang dilakukan, selanjutnya membuat landasan teori dari yang selanjutnya akan diketahui faktor-faktor apa dan kemungkinan masalah tersebut dapat berkembang melalui analisa gabungan dari metode Fishbone dan USG, dari faktor-faktor yang akan dibahas maka akan menghasilkan simpulan dan saran dari penulis untuk dapat mencegah timbulnya faktor-faktor penyebab kerusakan exhaust valve pada mesin induk. 80 Energy Midas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Faktor penyebab terjadinya kerusakan exhaust valve pada mesin induk di MV. Energy Midas adalah perawatan tidak terlaksana sesuai PMS Planned Maintenance System, Jam kerja katup gas buang yang melebihi batas dan kurangnya pengetahuan dari crew mesin. Dampak yang ditimbulkan dari faktor penyebab kerusakan exhaust valve pada mesin induk di MV. Energy Midas adalah naiknya temperatur gas buang akibat adanya pengendapan kerak pada pinggiran katup dan dudukan katup, keausan dan kelelahan logam pada exhaust valve, kurangnya ketahanan katup gas buang dan penyetelan celah katup yang tidak tepat. Upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya faktor penyebab kerusakan katup gas buang yang berpengaruh terhadap temperatur mesin induk di MV. Energy Midas adalah melaksanakan perawatan katup gas buang sesuai dengan PMS, melakukan penggantian 81 komponen exhaust valve, melakukan lapping skir exhaust valve dan penyetelan celah katup yang tepat. Saran Berdasarkan penelitian dan pembahasan masalah penyebab terjadinya kerusakan exhaust valve yang berpengaruh terhadap temperatur gas buang mesin induk, Maka Penulis memberikan saran sebagai masukan yang bermanfaat bagi pembaca. Adapun saran sebagai berikut Sebaiknya Perwira mesin melakukan pengecekan dan perawatan exhaust valve mesin induk sesuai dengan instruction manual book untuk men
saluran pembuangan gas pada motor